2020-07-21
Jakarta, TRIBUNNEWS.COM-Ketika jumlah pasien yang terpajan covid-19 terus meningkat, pemerintah Indonesia kini mengeluhkan kurangnya dokter yang dapat mengobati pasien virus coron-19 (covid-19). Sekarang tingkatkan pelatihan dokter intensif menjadi 2.900.
Downey mengatakan pada konferensi pers, Senin (13/4/16): “Menteri Kesehatan menyatakan bahwa dia akan memberikan prioritas kepada dokter. Ini akan memungkinkan mereka untuk langsung berlatih di lapangan.” 2020) .- Untuk ini Manajemen Pusat Asosiasi Medis Indonesia (IDI) menyatakan dukungannya.
IDI mengatakan bahwa keputusan pemerintah mendorong semua dokter, dokter umum dan para ahli untuk memperlakukan pasien Covid-19 sebagai langkah yang baik. .
PR IDI Dr. Halik Malik mengatakan bahwa pelatihan dan proses sosial keperawatan Covid-19 telah dilakukan secara online.
Baca: Karena pasien terbaring di tempat tidur, 76 staf medis di Rumah Sakit Kabupaten Purwodadi harus menjalani tes cepat
“Sosialisasi dan pelatihan online dokter akan terus dilakukan oleh para profesional serta pemerintah, asosiasi, Platform pribadi dan fasilitas medis, “kata Dr. Halik di Tribunnews.com Senin lalu (13/4/2020). — IDI berharap bahwa para dokter di wilayah tersebut juga akan menerima pelatihan tentang perawatan pasien Covid-ini karena penyebaran Covid-19 telah terjadi di semua provinsi di Indonesia.
Baca: Kabar baik! Halik berkata: PUFF, Nucleus Farma dan Profesor Nidom sedang mengembangkan obat Covid-19, “IDI meminta semua wilayah untuk melatih semua dokter di wilayah tersebut sehingga mereka dapat memahami cara merawat pasien Covid-19.” .- — Baca : Bahan alami curcumin dapat secara efektif meningkatkan imunitas tubuh, tetapi tidak dapat digunakan sebagai obat Covid-19 – tujuan pelatihan dokter adalah mengelola secara profesional perawatan pasien Covid 19 atau tersangka Covid-19, pemeriksaan profesional pasien dan Keahlian dalam penggunaan alat pelindung diri (PPE) – sebelumnya, Presiden IDI Daeng M. Faqih menyebutkan: “Indonesia saat ini memiliki sekitar 200.000 dokter, yang terbesar adalah 148.000 dokter. Praktisi umum bertanggung jawab untuk perawatan COVID-19 Orang yang bertanggung jawab atas pasien atau dokter pasien, yaitu spesialis paru-paru dengan total 2.000 dokter, konsultasi penyakit paru-paru atau ahli penyakit tropis, 4000 dokter dan 4.000 dokter anak.
“Oleh karena itu, pasien yang bertanggung jawab mungkin hanya Dokter paru, dokter anak, ahli penyakit dalam, konsultan paru dan konsultan penyakit tropis, “Dr. Daeng menyimpulkan, Jumat (3/4/2020).