Apakah Anda ingin bersantai PSBB? Pakar kesehatan masyarakat: mengatur jarak tubuh lebih sulit

2020-08-17

Laporan oleh reporter Tribunnews.com Reza Deni-Jakarta TRIBUNNEWS.COM-Budi Haryanto, pakar kesehatan masyarakat di Universitas Indonesia, menekankan relaksasi skala pembatasan sosial (PSBB) selama pandemi korona. Budi sendiri menilai tingkat relaksasi.Risiko bersantai PSBB dalam arti bisa meninggalkan rumah sangat tinggi, karena menjaga atau menyesuaikan jarak sosial atau fisik lebih sulit.

“Menurut saya, tidak perlu rileks, tinggal di rumah saja, tapi sediakan hiburan di rumah. Dengan bantuan TV, saluran TV bergiliran mengundang olahraga secara bersamaan, bernyanyi bersama, memposting lirik, pertunjukan komedi, film, dll.” Budi Dikatakan saat dihubungi Tribunnews, Selasa (5/5/2020).

Budi tidak menolak. Orang-orang di daerah di mana PSBB dilaksanakan selama dua bulan terakhir dapat menyebabkan tekanan. Budi merekomendasikan kegiatan yang menyenangkan di rumah.

Baca: Mengingat titik awal jalur karier Didi Kempot dari Ngamen ke tur Eropa

“Jadi orang-orang tetap di rumah, tetapi senang. Penggalangan dana didistribusikan dalam bentuk orang-orang yang penting terlebih dahulu. Dia tidak lagi menyimpulkan. , Tidak lagi mendorong kerja. Oleh karena itu, persatuan dan gotong royong untuk melawan pandemi. ”Pemerintah saat ini sedang mempertimbangkan pelonggaran pembatasan sosial massal (PSBB) dari berbagai pertimbangan.

Relaksasi PSBB yang disebutkan Mahfud membantu penerapan aturan PSBB, namun pada kenyataannya selalu memperhatikan aspek keselamatan.

Banyak pertimbangan terkait kebijakan pelonggaran yang oleh PSBB sebut Mahfud termasuk keluhan dari masyarakat yang kesulitan mencari nafkah dan berbelanja.

— Baca: Check Point Sumber Artha Kalimalang Jadi Lokasi Uji PCR oleh Pemerintah Kota Bekasi – Selain itu, Pemerintah juga mempertimbangkan tingkat tekanan masyarakat.

Leave A Comment